Taekwondo adalah seni bela diri asal Korea yang juga termasuk sebagai olahraga nasional Korea. Taekwondo adalah salah satu seni bela diri populer di dunia yang masuk dipertandingan Olimpiade.
Nama taekwondo berawal dari kombinasi seni bela diri kuno Korea dan seni bela diri Jepang yang di beri nama (Taek-Kyon). Kemudian di sempurnakan menjadi Tae-Kwon-Do.
Jendral Korea Cho-Hong-Hi adalah pendiri Tae-Kwon-Do pada masa itu. Beliau lahir pada 9 November 1918 Dae Myon Chun. Nama Tae-Kwon-Do adalah bahasa Korea dengan menggunakan huruf hanja.
Tae (menendang atau menghancurkan dengan kaki), Kwon (tinju), Do (jalan/seni). Jadi kita bisa menerjemahkan "seni tangan dan kaki" atau " cara kaki dan kepalan". Lebih tepatnya bisa diterjemahkan "cara menendang dan memukul".
Meski banyak yang berpendapat bahwa Tae-Kwon-Do adalah olahraga yang ekstrim, namun banyak juga yang berminat untuk mempelajari seni bela diri baik pria maupun wanita.
Seni bela diri Tae-Kwon-Do masuk di Indonesia pada tahun 1972 dan dibawa oleh Mauritzs Dominggus di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di Indonesia sendiri taekwondo yang beraliran WTF mulai berkembang pada tahun 1975.
kemudian tanggal di tanggal 17 juni 1976 Federasi Taekwondo Indonesia ato disingkat dengan FTI resmi menjadi anggota WTF (World Taekwondo Federation) yang ditanda tangani oleh presiden WTF Kim Un Yon.
Pada waktu itu, taekwondo terpecah menjadi 2 organisasi taekwondo, yaitu FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang pada waktu itu di pimpin oleh Marsekal Muda Sugiri, dan PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) di pimpin oleh Leo Lapulisa.
Kemudian pada tanggal 28 maret 1981 FTI dan PTI bersatu demi perkembangan taekwondo indonesia, menjadi organisasi PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang kemudian diakui oleh WTF dan KONI (Komite Olah Raga Nasional Indonesia). Bapak Sarwo Edhie Wibowo adalah ketua umum PBTI.
5 Juni 2002, Jenderal Cho-Hong-Hi menghembuskan nafas terakhirnya, para TaeKwonDoin sedunia berduka karena kehilangan sosok tangguh, orang yang mempunyai semangat tinggi, dan berwibawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar